Daftar Isi
STASIUN MALANG — Hiruk-pikuk Stasiun Malang memasuki puncaknya pada Kamis pagi, 5 Juni 2025. Sehari menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, ribuan penumpang terlihat memadati peron dan ruang tunggu, sebagian menggendong tas besar, sebagian lain menggandeng anak kecil yang masih mengantuk. Dalam catatan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya, sebanyak 5.638 penumpang telah melintas melalui stasiun ini sejak pukul 10.00 WIB.
Jumlah itu terdiri dari 3.473 penumpang yang berangkat menuju berbagai kota besar dan 2.165 penumpang yang datang ke Malang. Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah hingga malam hari seiring dengan keberangkatan kereta api jarak jauh berikutnya.
Kepadatan ini bukan tanpa alasan. Momen Iduladha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, bertepatan dengan akhir pekan panjang, menjadi magnet bagi ribuan orang untuk bepergian, baik dalam rangka mudik maupun sekadar mengisi waktu libur.
“Kami sudah memperkirakan lonjakan ini dan telah menyiapkan langkah antisipatif sejak jauh hari,” ujar Luqman Arif, Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, dalam keterangannya.
Destinasi Favorit: Jakarta hingga Banyuwangi
Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah kota besar tetap menjadi tujuan utama penumpang dari Stasiun Malang. Di antaranya Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan Banyuwangi. Lima kereta api dengan tingkat okupansi tertinggi selama periode ini meliputi:
- KA Matarmaja (Malang – Pasarsenen)
- KA Jayabaya (Malang – Pasarsenen)
- KA Majapahit (Malang – Pasarsenen)
- KA Tawangalun (Malang – Banyuwangi)
- KA Malabar (Malang – Bandung)
Tiga dari lima kereta tersebut mengarah ke Jakarta, yang menandakan masih kuatnya arus urbanisasi dan koneksi ekonomi antara Malang dan ibu kota.
Operasi Khusus Iduladha, 13 KA Jarak Jauh per Hari
Untuk mengantisipasi lonjakan volume penumpang selama periode 5–9 Juni 2025, KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan 13 perjalanan kereta jarak jauh setiap harinya dari Stasiun Malang. Dari jumlah tersebut, 11 adalah kereta reguler, sementara dua sisanya merupakan kereta tambahan yang dioperasikan khusus selama masa angkutan Iduladha.
Secara total, kapasitas tempat duduk yang tersedia mencapai 6.484 kursi per hari, yang tersebar di berbagai kelas, mulai dari ekonomi, bisnis, hingga eksekutif.
“Penambahan perjalanan dan kapasitas ini penting agar masyarakat tetap bisa bepergian dengan nyaman dan tidak kehabisan tiket, terutama pada hari-hari puncak,” tambah Luqman.
Lima Hari yang Sibuk, Rekap Penumpang
Jika melihat data kumulatif selama masa libur Iduladha, terhitung dari 5 hingga 9 Juni 2025, Stasiun Malang telah melayani sebanyak 20.486 penumpang. Rinciannya, 10.179 orang berangkat, dan 10.307 penumpang tiba.
Berikut rekapitulasi data per hari:
- 5 Juni: 3.473 naik, 2.165 turun
- 6 Juni: 1.785 naik, 2.363 turun
- 7 Juni: 1.301 naik, 1.943 turun
- 8 Juni: 1.770 naik, 1.721 turun
- 9 Juni: 1.850 naik, 2.115 turun
Hari Kamis, 5 Juni, tercatat sebagai hari paling padat, dengan lebih dari 5.600 penumpang menggunakan layanan di Stasiun Malang dalam waktu 24 jam.
Tiket dan Keamanan, Fokus Pelayanan Publik
Di tengah lonjakan jumlah pengguna, KAI mengingatkan pelanggan untuk melakukan pembelian tiket hanya melalui kanal resmi, seperti aplikasi Access by KAI, situs kai.id, serta mitra resmi lainnya. Hal ini penting untuk menghindari calo dan risiko penipuan yang marak terjadi menjelang libur panjang.
“Pastikan data identitas saat pemesanan benar dan lengkap. Kami juga mengimbau masyarakat untuk datang lebih awal ke stasiun untuk menghindari antrian panjang,” ujar Luqman.
Selain itu, KAI juga telah menyiagakan tambahan petugas pelayanan dan pengamanan di titik-titik strategis stasiun. Tujuannya adalah memastikan arus penumpang berjalan tertib dan aman, serta meminimalisir potensi gangguan, baik dari sisi operasional maupun keamanan penumpang.
Lebih dari Angka: Wajah-Wajah di Stasiun
Di balik angka-angka statistik itu, Stasiun Malang menyimpan ratusan cerita kecil yang menjadi bagian dari denyut Iduladha. Seorang buruh bangunan yang hendak pulang ke Banyuwangi demi bertemu keluarganya setelah enam bulan bekerja. Sepasang lansia yang menenteng oleh-oleh untuk cucunya di Semarang. Atau mahasiswa rantau yang memanfaatkan libur panjang untuk menjenguk orang tua di Bekasi.
Bagi mereka, kereta api bukan sekadar moda transportasi. Ia adalah sarana untuk menyambung rasa, menjemput rindu, dan mempertemukan keluarga.
Tren yang Terus Menguat
Antusiasme masyarakat terhadap layanan kereta api terus menunjukkan tren positif. Di tengah semakin padatnya moda transportasi darat lain seperti bus dan kendaraan pribadi, kereta api tetap menjadi pilihan utama banyak orang karena dinilai lebih cepat, aman, dan terjangkau.
Dalam konteks libur Iduladha 2025, keberhasilan pengelolaan arus penumpang di Stasiun Malang menjadi gambaran bagaimana KAI dan seluruh jajarannya mampu membaca kebutuhan masyarakat dan meresponsnya dengan sigap.
Dengan semakin meningkatnya kepercayaan publik, Stasiun Malang tak hanya menjadi titik keberangkatan dan kedatangan, melainkan juga ruang temu—tempat di mana cerita-cerita perjalanan manusia berpadu dalam deru lokomotif dan gemuruh roda besi di atas rel.