Sekda Malang Soroti Pengelolaan Akses Stasiun: Jangan Sampai Timbulkan Kemacetan Baru

Sekda Malang Soroti Pengelolaan Akses Stasiun

STASIUN MALANG – Pemerintah Kota Malang menyoroti serius persoalan lalu lintas di sekitar Stasiun Malang, dengan menggelar Forum Lalu Lintas yang dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Erik Setyo Santoso, Rabu (9/7/2025). Pertemuan itu membahas skema tata kelola akses keluar-masuk stasiun, termasuk rencana perbaikan jalur serta penataan parkir yang dinilai masih menimbulkan keruwetan lalu lintas di kawasan tersebut.

Dalam forum yang berlangsung di Mini Block Office, Lantai 4 Balai Kota Malang, Sekda Erik menekankan bahwa segala keputusan terkait penataan akses Stasiun Malang harus berpijak pada analisis matang dan tidak boleh berbenturan dengan kebutuhan warga maupun kepentingan publik secara luas.

Read More

“Prinsip utamanya, jangan sampai justru menimbulkan kemacetan baru,” tegas Erik di hadapan sejumlah pejabat lintas sektor, termasuk perwakilan kepolisian, Dinas Perhubungan, serta pengelola transportasi.

Visualisasi Perbaikan Tata Kelola Akses Stasiun Malang

Dalam forum tersebut, Pemkot Malang memaparkan visualisasi 3D yang menggambarkan perbandingan antara kondisi lama dan rencana penataan baru Stasiun Malang. Tujuan dari visualisasi ini adalah memberikan gambaran menyeluruh terkait dampak perubahan sirkulasi kendaraan maupun aktivitas penumpang di kawasan stasiun.

Beberapa poin perbaikan utama yang dipresentasikan meliputi:

  • Penyediaan ruang tunggu dan area sosialisasi penumpang yang lebih nyaman, luas, dan informatif.
  • Penataan ulang pintu masuk dan keluar kendaraan, guna mencegah tumpang tindih arus lalu lintas dari berbagai arah.
  • Evaluasi ulang skema drop-off dan penurunan penumpang yang sebelumnya dianggap kurang efisien dan rawan memicu kemacetan.

Menurut salah satu perwakilan pemerintah yang hadir, seluruh pihak sepakat bahwa fokus perbaikan akan diarahkan pada penataan jalur parkir dan akses dari pintu selatan stasiun, mengingat titik ini menjadi simpul kemacetan saat jam sibuk.

“Kami semua sepakat dengan rancangan perbaikan ini, terutama terkait penataan parkir dan akses di pintu selatan Stasiun Malang,” ungkapnya.

Polisi Ingatkan Soal Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas

Dalam forum yang sama, pihak kepolisian turut memberikan informasi penting kepada publik. Disampaikan bahwa akan ada rencana pengaturan lalu lintas baru di sekitar Stasiun Malang yang mulai diberlakukan 14 Juli 2025.

Uji coba rekayasa lalu lintas ini akan menjadi bagian dari evaluasi teknis, untuk melihat sejauh mana rencana penataan yang disiapkan oleh Pemkot Malang dapat berjalan efektif di lapangan.

Polisi pun mengimbau masyarakat agar mematuhi arahan petugas selama masa uji coba tersebut. Terutama bagi pengemudi kendaraan pribadi, pengemudi ojek daring, maupun pengunjung yang hendak naik-turun penumpang di sekitar stasiun.

“Kami minta kesabaran dan kerja sama dari seluruh pengguna jalan. Ini demi kepentingan bersama. Jika tidak ditata, titik-titik di sekitar stasiun bisa terus jadi sumber kemacetan,” ujar perwakilan Satlantas Polresta Malang Kota.

Dukungan Lintas Sektor untuk Penataan Transportasi Stasiun

Forum Lalu Lintas ini dihadiri oleh berbagai elemen penting, termasuk Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, hingga pihak operator transportasi umum dan komunitas pengguna jalan. Diskusi yang berlangsung selama lebih dari dua jam itu menghasilkan sejumlah rekomendasi teknis yang akan dibahas lebih lanjut dalam forum lanjutan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang Pemerintah Kota Malang untuk mewujudkan sistem transportasi terpadu di kawasan padat aktivitas seperti stasiun kereta api.

Beberapa masukan penting dari forum di antaranya:

  • Penempatan rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan yang lebih jelas.
  • Penyesuaian waktu operasional kendaraan pengantar penumpang, terutama pada jam padat pagi dan sore hari.
  • Kolaborasi dengan PT KAI dan pelaku usaha sekitar stasiun agar penataan kawasan bisa lebih terintegrasi.

Harapan terhadap Akses Stasiun yang Lebih Ramah Pengguna

Stasiun Malang, sebagai salah satu titik keberangkatan dan kedatangan utama di wilayah selatan Jawa Timur, mengalami peningkatan jumlah penumpang yang signifikan setiap tahun. Tidak hanya warga lokal, stasiun ini juga menjadi pilihan utama wisatawan yang berkunjung ke Malang dan sekitarnya.

Sayangnya, lonjakan penumpang tidak diiringi dengan manajemen lalu lintas yang memadai. Masih banyak laporan kemacetan, terutama saat akhir pekan dan musim liburan.

Dengan perbaikan tata kelola yang kini sedang dirancang dan diuji, diharapkan akses ke dan dari Stasiun Malang akan menjadi lebih teratur, ramah pengguna, dan minim hambatan. Masyarakat pun menyambut baik langkah pemerintah ini.

“Kalau benar-benar dibenahi dan parkirnya tidak semrawut lagi, pasti lebih nyaman buat kami yang tiap minggu antar-jemput orang tua di stasiun,” ujar Nurul, warga kawasan Lowokwaru.

Penataan Akses Stasiun Masuk Agenda Prioritas Kota Malang

Rencana perbaikan tata kelola akses Stasiun Malang ini merupakan bagian dari agenda prioritas Pemkot Malang dalam menata simpul transportasi. Selain stasiun, beberapa titik padat lain juga tengah dikaji untuk rekayasa lalu lintas dan penataan ulang, termasuk Terminal Arjosari dan Simpang Tiga Dinoyo.

Sekda Erik Setyo Santoso menyatakan, pemerintah akan memastikan setiap kebijakan transportasi selalu mengutamakan aksesibilitas, keamanan, dan kenyamanan warga. “Kami tidak ingin hanya sekadar membangun infrastruktur, tapi justru memindahkan masalah dari satu titik ke titik lain. Semua harus berdampak positif bagi masyarakat,” tutupnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *