Etika dan Aturan Tak Tertulis Saat Naik Kereta di Indonesia

Etika dan Aturan Tak Tertulis Saat Naik Kereta

STASIUN MALANG – Naik kereta di Indonesia itu bukan cuma soal beli tiket, duduk di tempat, lalu sampai tujuan. Di balik kenyamanan perjalanan, ada semacam “aturan tak tertulis” yang diam-diam disepakati para penumpang—sebuah etika sosial yang membuat perjalanan kereta jadi nyaman untuk semua. Meski nggak tercantum di Peraturan PT KAI secara resmi, tapi siapa pun yang sering naik kereta pasti tahu: ada sopan santun dan kebiasaan tertentu yang wajib dipatuhi.

Nah, buat kamu yang baru pertama kali naik kereta api atau ingin jadi penumpang yang lebih beretika, artikel ini akan mengupas tuntas soal etika dan aturan tak tertulis saat naik kereta di Indonesia. Yuk, simak baik-baik!

Read More

14 Etika dan Aturan Tak Tertulis Saat Naik Kereta

Namanya juga etika, “peraturan” ini lebih sebagai norma sosial yang sebetulnya sudah hidup bersama dengan denyut interaksi manusia sejak kehadiran manusia pertama di muka bumi.

1. Jangan Rebutan Naik Kereta

Begitu kereta berhenti, kadang kita lihat orang langsung nyerbu pintu masuk, bahkan sebelum penumpang turun. Ini jelas bikin semrawut dan nggak nyaman. Padahal, etika dasarnya simpel: biarkan penumpang yang turun keluar dulu, baru kita masuk.

Selain lebih tertib, ini juga bikin proses naik-turun penumpang jadi lebih cepat dan efisien. Jadi, tahan dulu keinginan buru-buru masuk. Antre dengan rapi, dan tunggu giliran.

2. Hormati Penumpang yang Duduk Sesuai Nomor

Kamu dapat tiket dengan nomor kursi tertentu? Ya udah, duduk aja di situ. Jangan asal pindah kursi seenaknya, apalagi tanpa izin. Kadang ada aja yang nyelonong duduk di kursi orang lain, lalu ngambek pas disuruh pindah.

Ingat ya, kursi di kereta itu ada pemiliknya sesuai tiket. Kalau memang pengin duduk bareng teman atau pengin kursi tertentu, kamu bisa nego baik-baik sama penumpang lain. Tapi kalau ditolak, ya hormati. Jangan maksa.

3. Jangan Taruh Barang di Kursi Kosong

Nah, ini kebiasaan yang sering bikin penumpang lain jengkel. Misal, kamu naik kereta dan sebelahmu kosong. Terus kamu taruh tas, kardus, atau koper besar di kursi kosong itu, lalu pas ada penumpang yang ternyata duduk di situ, kamu baru panik geser-geser barang.

Sebaiknya, simpan barang di rak atas atau bawah kursi, bukan di kursi sebelah. Kecuali kalau kamu sudah pastikan kursi itu emang kosong sepanjang perjalanan—itu pun tetap harus siap digeser kapan saja.

4. Jaga Volume Suara

Ngobrol di kereta sih boleh-boleh aja, tapi jaga volume suaranya ya. Kadang ada rombongan yang ngobrol seru banget sampai kedengaran ke gerbong sebelah. Belum lagi yang nonton video tanpa headset atau teriak-teriak nelpon.

Kereta adalah ruang bersama. Jadi, sebisa mungkin hindari aktivitas yang mengganggu kenyamanan orang lain, entah itu suara, musik, atau suara notifikasi HP. Gunakan headset kalau mau dengerin lagu atau nonton video, dan atur volume secukupnya.

5. Jangan Nyampah Sembarangan

Meskipun di tiap gerbong sudah disediakan tempat sampah, masih ada aja yang buang bungkus makanan sembarangan—di sela kursi, bawah meja lipat, bahkan kadang diselipin ke jok.

Yuk, biasakan buang sampah pada tempatnya. Kalau kamu makan atau minum, simpen sampahnya dulu lalu buang saat turun atau ke toilet. Petugas kebersihan memang ada, tapi bukan berarti kita bisa seenaknya ninggalin jejak.

6. Jangan Mendominasi Colokan Listrik

Zaman sekarang, hampir semua kereta kelas ekonomi dan eksekutif sudah dilengkapi colokan listrik. Tapi, bukan berarti kamu bisa monopoli colokan buat ngecas HP, laptop, power bank, kipas angin, dan rice cooker sekaligus.

Gunakan seperlunya dan gantian. Kalau sudah penuh baterainya, cabut aja dan beri kesempatan ke penumpang lain. Kalau pengin tetap colok, bisa tanya dulu, “Mbak, mas, boleh numpang ngecas sebentar?” Etika kayak gini bikin suasana jadi lebih akrab dan saling menghargai.

7. Jangan Rebahkan Kursi Tanpa Izin

Khusus untuk kelas eksekutif dan bisnis yang kursinya bisa direbahkan, penting banget buat minta izin dulu ke penumpang di belakang. Soalnya, saat kamu rebahin kursi tanpa permisi, bisa-bisa lutut orang di belakang keteken, atau mejanya jadi susah dipakai.

Coba bilang, “Mas, mbak, saya mau rebahin kursi sedikit ya, semoga nggak ganggu.” Percaya deh, kalimat sederhana itu bisa bikin kamu dinilai sopan dan pengertian.

8. Jangan Ngiler Bangku Prioritas

Di kereta Commuter Line (KRL) atau kereta jarak jauh, ada bangku prioritas untuk lansia, ibu hamil, ibu membawa anak kecil, dan difabel. Kalau kamu termasuk penumpang muda, sehat, dan kuat, hindari duduk di bangku ini kalau memang nggak butuh-butuh amat.

Kalau terlanjur duduk dan ada penumpang prioritas masuk, langsung berdiri dan kasih tempat dudukmu. Jangan pura-pura tidur atau cuek main HP, ya. Ini bukan cuma soal etika, tapi juga soal kemanusiaan.

9. Jangan Bawa Barang Berbau Tajam

Mungkin kamu bawa bekal nasi rendang atau sambal terasi, tapi coba pikir lagi: apakah aromanya bakal ganggu orang lain? Kereta adalah ruang tertutup, jadi bau makanan bisa menyebar ke seluruh gerbong.

Kalau memang mau bawa makanan, pilih yang aromanya nggak terlalu menyengat. Atau makan di waktu yang pas, misalnya saat penumpang belum terlalu padat. Jangan sampai satu gerbong harus mencium aroma pete karena kamu lapar.

10. Hormati Privasi Orang Lain

Kadang kita duduk di sebelah orang asing, dan merasa pengin ngajak ngobrol. Boleh kok, asal lihat situasi. Kalau dia kelihatan nggak nyaman, ngantuk, atau asyik dengan bukunya, jangan maksa ngobrol.

Hormati ruang pribadi masing-masing. Ada penumpang yang pengin tidur sepanjang jalan, ada yang pengin kerja, ada juga yang pengin melamun. Intinya, jangan ganggu kecuali kamu yakin dia terbuka untuk diajak ngobrol.

11. Jangan Turun Sembarangan

Ini berlaku khusus buat yang naik kereta lokal atau komuter. Ada aja yang nekat turun sebelum kereta berhenti sempurna, atau bahkan buka pintu darurat biar bisa turun lebih cepat. Bahaya banget!

Selalu tunggu sampai kereta berhenti total dan pintu terbuka. Jangan ambil risiko cuma karena kamu buru-buru. Keselamatan tetap nomor satu.

12. Jangan Main Asal Rekam

Kamu mungkin pengin bikin konten TikTok atau YouTube selama di kereta. Tapi jangan asal rekam penumpang lain tanpa izin. Apalagi kalau sampai ngerekam anak kecil, lansia, atau orang yang tampak sedang tidak nyaman.

Minta izin dulu atau cukup ambil footage suasana umum saja. Hormati privasi dan batas kenyamanan orang lain.

13. Berterima Kasih ke Petugas

Petugas kereta—entah itu kondektur, cleaning service, atau kru lainnya—kerja mereka nggak ringan. Kalau mereka membantu kamu menemukan tempat duduk, membersihkan sampah, atau memberi info, jangan lupa ucapkan “terima kasih.”

Gestur kecil seperti ini bikin suasana kereta jadi lebih hangat dan penuh respek. Toh, mereka juga manusia yang patut dihargai, kan?

14. Toleransi itu Kuncinya

Terakhir, perjalanan naik kereta adalah pengalaman sosial. Kamu nggak sendirian. Akan ada banyak tipe penumpang di satu gerbong: yang pendiam, yang bawel, yang bawa anak kecil, atau yang pelan-pelan jalan karena sudah lansia.

Toleransi dan pengertian adalah kunci utama agar perjalanan menyenangkan. Kalau kamu merasa terganggu, sampaikan dengan sopan. Kalau kamu yang mungkin bikin orang lain nggak nyaman, cepat minta maaf.

Penutup

Naik kereta di Indonesia itu sebenarnya seru dan nyaman—asal kita semua tahu etika dan aturan tak tertulisnya. Dengan saling menghormati, menjaga sikap, dan nggak egois, perjalanan dari ujung barat ke timur bisa jadi pengalaman berkesan.

Etika ini nggak cuma berlaku di kereta eksekutif lho, tapi juga di kereta ekonomi, commuter line, hingga kereta bandara. Jadi, yuk mulai dari diri sendiri: jadi penumpang yang beretika!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *