Daftar Isi
STASIUN MALANG – Surabaya, 8 Juni 2025 — Sebuah mobil taksi online jenis Suzuki Ertiga tertabrak kereta api Turangga di perlintasan sebidang Jalan Ngagel Jaya Selatan, Surabaya, Minggu (8/6/2025) pagi. Meski kendaraan mengalami kerusakan parah di bagian belakang, baik sopir maupun penumpang dinyatakan selamat tanpa luka berarti.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.15 WIB ketika mobil yang dikemudikan Eko Hariyanto (52), warga asal Tandes, tengah menyeberangi rel di perlintasan tanpa palang pintu. Sopir mengaku sudah melihat kereta dari arah barat (Stasiun Gubeng menuju selatan), namun mengira masih cukup waktu untuk melintasi rel.
“Saya pikir masih sempat, ternyata pas saya jalan, keretanya langsung datang. Bagian belakang mobil saya kena,” ujar Eko kepada wartawan di lokasi kejadian.
Mobil yang mengangkut satu penumpang perempuan itu langsung terpental sejauh beberapa meter setelah tertabrak bagian belakangnya oleh KA Turangga yang melaju dari Surabaya menuju Bandung. Beruntung, benturan tidak mengenai sisi depan mobil sehingga keselamatan penumpang dan sopir tidak terancam.
Kronologi Tabrakan di Perlintasan Tanpa Palang
Perlintasan sebidang di Ngagel Jaya Selatan memang dikenal sebagai titik rawan karena tidak dilengkapi dengan palang pintu otomatis maupun penjaga resmi dari PT KAI. Berdasarkan penuturan warga sekitar, area tersebut sering dilewati pengendara yang terburu-buru melintas tanpa memperhatikan sinyal suara atau keberadaan kereta.
“Sebenarnya sudah ada suara klakson kereta, tapi kadang pengendara tetap nekat. Untung tadi tidak ada korban jiwa,” ujar Budi, salah satu warga setempat.
Menurut penuturan Eko, mobilnya sudah hampir melewati rel saat bagian belakang tersambar kereta. Setelah tertabrak, kendaraan langsung terlempar dan berhenti beberapa meter dari lokasi benturan. Penumpang yang duduk di kursi tengah dikabarkan mengalami syok ringan, namun tidak luka dan langsung dievakuasi oleh warga.
“Saya langsung turun dan menenangkan penumpang. Alhamdulillah dia baik-baik saja,” kata Eko.
Tindakan Cepat Warga dan Kepolisian
Sesaat setelah kejadian, warga sekitar segera berdatangan untuk mengevakuasi sopir dan penumpang. Polisi dari Polsek Gubeng dan petugas Dinas Perhubungan Kota Surabaya juga tiba tidak lama kemudian untuk mengatur lalu lintas dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolsek Gubeng, Kompol Rudi Purwanto, membenarkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. “Kami pastikan tidak ada korban jiwa. Sopir dan penumpang dalam keadaan selamat. Saat ini kami tengah mendalami penyebab kecelakaan,” ujarnya kepada media.
Pihak kepolisian juga mencatat bahwa perlintasan tersebut belum dilengkapi sistem pengaman aktif. Ke depan, pihaknya akan merekomendasikan penambahan palang pintu atau penjagaan manual guna mencegah kecelakaan serupa.
Kereta Api Turangga Melanjutkan Perjalanan
Sementara itu, KA Turangga yang sempat berhenti usai kejadian, melanjutkan perjalanan sekitar 30 menit kemudian setelah dipastikan tidak mengalami kerusakan. PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyatakan kereta dan seluruh penumpangnya dalam kondisi aman.
“Kami mengutamakan keselamatan penumpang. Setelah memastikan kondisi aman dan tidak ada gangguan pada sistem operasional, KA Turangga kembali melanjutkan perjalanan menuju Bandung,” ujar Humas Daop 8 Surabaya, Suprapto.
Keselamatan di Perlintasan Sebidang Jadi Sorotan
Insiden ini kembali menyoroti persoalan keselamatan di perlintasan sebidang, khususnya yang tidak dilengkapi palang pintu. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Surabaya, masih terdapat puluhan perlintasan sebidang yang belum memiliki sistem pengaman memadai.
Kecelakaan antara kendaraan bermotor dan kereta api bukanlah kejadian pertama di Surabaya. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus serupa kerap terjadi, terutama di titik-titik rawan seperti Ngagel, Wonokromo, dan Margorejo.
Pemerintah kota Surabaya sebelumnya telah bekerja sama dengan PT KAI untuk menutup beberapa perlintasan liar dan membangun flyover atau underpass di titik-titik padat. Namun, keterbatasan anggaran dan kepadatan pemukiman menjadi kendala tersendiri.
“Perlintasan ini sudah lama dikeluhkan warga, apalagi sering terjadi nyaris tabrakan. Harusnya ada tindakan dari pemkot atau KAI,” ujar Winda, warga setempat.
Baca juga: Palang Terbuka, Nyawa Melayang: Tragedi Rel Mangge yang Mengguncang Magetan
Imbauan untuk Pengemudi
PT KAI dan Dishub Kota Surabaya mengimbau seluruh pengemudi agar lebih waspada saat melintas di rel kereta, khususnya di perlintasan tanpa palang. Pengemudi diminta tidak memaksakan diri melintasi rel jika sinyal atau suara peringatan telah berbunyi.
“Kami terus mengedukasi masyarakat untuk berhati-hati di perlintasan sebidang. Lebih baik menunggu beberapa detik daripada mengambil risiko nyawa,” kata Suprapto dari PT KAI.
Sementara itu, sopir Eko Hariyanto mengaku sangat menyesal telah terburu-buru. Ia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pengemudi agar lebih waspada.
“Saya benar-benar kapok. Untung penumpang saya selamat. Ini pelajaran besar buat saya,” pungkasnya.